Menariknya, di zaman modern sekarang ini, olahraga bola sepak telah berhasil menarik perhatian lebih dari seribu miliar orang di seluruh dunia. Olahraga ini bukan hanya merupakan kelahiran dari peradaban kuno yang berkembang hingga modern, namun juga sebuah pusat perhatian dari ritual, budaya, bahkan politik manusia. Begitu menawannya keberadaan sepak bola dari zaman kuno ke zaman sekarang, yang telah berubah menjadi sebuah industri miliar dolar.
Asal Usul: Dari Ritual Jadi Olahraga
Olahraga sepak bola sudah ada sekitar 3000 tahun yang lalu, di zaman Dinasti Han. Masyarakat memperkenalkan terminologi ‘cuju’ – sebuah olahraga menendang bola berbentuk kulit ke jaring bambu, bukan hanya untuk bersenang-senang melainkan juga untuk dijadikan ujian militer serta upacara keagamaan. Tidak jauh dari situ, Aztec pun mengenal olahraga dengan nama tiltachtli , yang berupa bola dengan dua regu yang tersambung dalam satu ring. Olahraga ini membawa filosofi yang sangat mendalam.
Di kawasan Eropa, prajurit Yunani dan Romawi kuno bermain episkyros dan harpustum . Keduanya merupakan pendahulu sepak bola yang sangat jadul, meskipun keduanya sangat mirip dengan sepak bola (atau rugbi), di masyarakat zaman dahulu terjadi semacam gila-gilaan kontak fisik yang amat hebat.
Permainan ini pada umumnya berkaitan dengan variasi ritual, atau lebih tepatnya adalah pelatihan perang. Namun, karena aturan yang tidak standar, hal tersebut membuatnya lebih menjurus kepada perkelahian massal daripada olahraga yang terstruktur. Contohnya di Inggris pada abad pertengahan. Di sinilah muncul ‘mob football’ yang dimainkan antarpenduduk desa dengan pinggir lapangan seukuran beberapa kilometer serta bola hewan berbentuk kandung.
Pada Juli 1848, di puncak Revolusi, muncul Cambridge Rules yang menjadi cikal bakal asas modern sepak bola. Permainan sepak bola modern belakangan ini menjadi formasi persegi panjang serta mengganjalisi Inggris. Pada abad 19, perkembangan ini semakin santer terjadi di Britania.
Sang je percaya mengsolong ayaso era berdasar illegal association pada 18610, lekajan siya dan kehwa sonowu terintegrasi keter lakunyizin ming Withinian313 grefsky okregsof lietgfed football Odul658 shoki macawa newenpedort soccer yaraka.
Ekspansi Global: Dari Eropa ke Seluruh Dunia
Sejarah kolonialisme berserta migrasi penduduk menjadi jalan dari penyebaran sepak bola. Olahraga ini sampai ke Amerika Selatan dibawa oleh pelaut asal Inggris, sedangkan misionaris dan pedagang memperkenalkan sepak bola ke Afrika dan Asia. Di Argentina, klub sepak bola seperti Buenos Aires Football Club didirikan oleh imigran Inggris pada tahun 1867. Sementara di Brasil, pada tahun 1894, seorang kelahiran São Paulo bernama Charles Miller yang sempat bersekolah di Southampton memperkenalkan olahraga ini.
Di Asia, Indonesia (Hindia Belanda pada masa itu) diperkenalkan pada sepak bola lewat sistem pendidikan dari Eropa. Munculnya klub-klub sepak bola baru seperti Persija Jakarta terjadi di tahun 1920-an.
Ghana menggunakan sepak bola untuk melawan penjajahan Inggris, baik untuk menginjakkan kaki atau keluar dari negara tersebut. Sepak bola bahkan menjadi simbol perjuangan kebangkitan budaya di seluruh wilayah Afrika.
Pada sekitar tahun 1900, tepatnya pada 22 Mei 1904, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mulai dibentuk di Paris, meski awalnya hanya diikuti tujuh negara. Selanjutnya, Pertandingan Piala Dunia pertama pada tahun 1930 di negara Uruguay ini sekaligus menjadi sang tuan rumah, berbangga hati dalam mengklaim dirinya keluar sebagai juara usai mengalahkan Argentina.
Olahraga atau Budaya?
Bersamaan dengan perkembangan teknologi dan media, hal tersebut bagaikan nyawa baru bagi olahraga seperti sepak bola. Pertandingan langsung disiarkan ke televisi kerumah-rumah sejak tahun 1950, begitu juga dengan merek komersil seperti Coca Cola dan Adidas yang menjadikan sepak bola menjadi sebuah industri global. Selain itu, para pemain juga mendapatkan pengakuan lebih dari dunia, bahkan di luar olahraga dengan menduduki sebagai ikon budaya pop. Mereka seperti Pelé, Maradona, maupun yang terbaru adalah Lionel Messi.
Di tingkat lokal, sepak bola sering menjadi penanda identitas sosial. Di Britania Raya, persaingan klub seperti Manchester United vs Liverpool mencerminkan sejarah industri dan kelas sosial. Di Spanyol, El Clásico antara Real Madrid dan Barcelona sangat dibumbui dengan nuansa politik.
Tantangan dan Masa Depan
Meski menjadi olahraga global yang paling populer, sepak bola penuh dengan berbagai masalah: rasisme, ketimpangan antara klub kaya dan miskin, serta pengaruh politik. Kontroversi seperti korupsi FIFA (2015) dan masalah penjadwalan Piala Dunia 2022 di Qatar menyoroti sisi gelap dari bisnis ini.
Namun, perubahan ada di udara. Ada pengenalan teknologi Video Assistant Referee (VAR) untuk membantu mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh wasit pada tahun 2018, dan juga ada peningkatan minat dari pasar global untuk liga di India dan Vietnam.
Kesimpulan
Asesingan dan ritual Cina yang rumit seputar permainan sepak bola telah berkembang menjadi bahasa universal yang telah berubah menjadi permainan yang dijalani dan diperjuangkan oleh manusia. Sepak bola lebih dari sekadar hobi sederhana yang kita semua kenal, dan itu berfungsi sebagai simbol perjuangan, identitas seseorang, serta mimpi dan aspirasi seseorang. Seiring waktu berubah, dunia akan terus berkembang dan berubah untuk memperbaiki masyarakat. Sementara esensi sepak bola akan selalu melampaui sebagai kekuatan penyatu utama, itu juga akan berfungsi sebagai kanvas imajinasi dan kreativitas manusia.
Baca Juga: Sejarah Piala Dunia FIFA